Teknik Steganografi ini sudah ada sejak 4000 tahun yang lalu di kota Menet Khufu, Mesir. Awalnya adalah penggunaan hieroglyphic yakni menulis menggunakan karakter-karakter dalam bentuk gambar. Ahli tulis menggunakan tulisan Mesir kuno ini untuk menceritakan kehidupan majikannya. Tulisan Mesir kuno tersebut menjadi ide untuk membuat pesan rahasia saat ini. Oleh karena itulah, tulisan Mesir kuno yang menggunakan gambar dianggap sebagai steganografi pertama di dunia (Ariyus, 2009).
Tidak hanya bangsa Mesir saja, bangsa-bangsa lain juga telah mengggunakan teknik steganografi pada masa lalu, yaitu :
- Teknik steganografi yang lain adalah tinta yang tidak tampak (invisible ink) yaitu dengan menggunakan air sari buah jeruk, urin atau susu sebagai tinta untuk menulis pesan. Cara membacanya adalah dengan dipanaskan di atas api. Tinta yang sebelumnya tidak terlihat, ketika tekena panas akan menjadi gelap sehingga dapa dibaca. Teknik ini digunakan oleh bangsa Romawi yang juga digunakan pada Perang Dunia II.
- Bangsa Cina menggunakan cara yang berbeda pula, yaitu manusia sebagai media pembawa pesan. Orang itu akan dicukur rambutnya sampai botak dan pesan akan dituliskan di kepalanya. Kemudian pesan akan dikirimkan ketika rambutnya sudah
- Pada masyarakat Yunani kuno teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan lilin sebagai media pembawa pesan. Lembaran pesan akan ditutup dengan lilin. Untuk melihat isi pesan, pihak penerima harus memanaskan lilin terlebih dahulu.
Illustrasi |
Steganography adalah seni atau cara penyembunyian sebuah pesan ke dalam pesan lainnya kedalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga orang lain tidak menyadari ada sesuatu di dalam pesan tersebut. Kata Steganografi (steganography) berasal dari bahasa Yunani yaitu steganos yang artinya tersembunyi atau terselubung dan graphein, yang artinya menulis, sehingga dapat simpulkan bahwa Steganography memiliki makna “menulis tulisan yang tersembunyi atau terselubung” (Sellars, 1996). Teknik ini meliputi banyak sekali metoda komunikasi untuk menyembunyikan pesan rahasia. Metode ini termasuk tinta yang tidak tampak, microdots, pengaturan kata, tanda tangan digital, dan jalur tersembunyi.
Illustrasi |
Kriteria Steganografi Yang Baik
Menurut Munir (2006) Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam steganografi, yaitu :
- Imperceptibility. Keberadaan pesan rahasia tidak dapat dipersepsi oleh inderawi. Misalnya, jika covertext berupa citra,maka penyisipan pesan membuat citra stegotext sukar dibedakan oleh mata dengan citra covertext-nya. Jika covertext berupa audio, maka indera telinga tidak dapat mendeteksi perubahan pada audio stegotext-nya.
Illustrasi |
- Fidelity. Mutu stegomedium tidak berubah banyak akibat penyisipan. Perubahan tersebut tidak dapat dipersepsi oleh inderawi. Misalnya, jika covertext berupa citra, maka penyisipan pesan membuat citra stegotext sukar dibedakan oleh mata dengan citra covertext-nya. Jika covertext berupa audio, maka audio stegotext tidak rusak dan indera telinga tidak dapat mendeteksi perubahan tersebut.
- Recovery. Pesan yang disembunyikan harus dapat diungkapkan kembali. Karena tujuan steganografi adalah data hiding, maka sewaktu-waktu pesan rahasia di dalam stegotext harus dapat diambil kembali untuk digunakan lebih lanjut.
Contoh Steganografi
Terdapat beberapa media yang dapat mengaplikasikan teknik Steganograpfy didalamnya antara lain :
1. Melalui Teks
Cover Text
Saya Ingin Melihat Pantai Ancol Namun Dia Ingin Datang Asalkan Lima Anak Macan Lepas Entah Mencari Anak Rimba Itu.
Covered Text
Simpan didalam lemari
StegoText - Saya Ingin Melihat Pantai Ancol Namun Dia Ingin Datang Asalkan Lima Anak Macan Lepas Entah Mencari Anak Rimba Itu.2. Matrik / Puzzle
Data Matrik / Puzzle
Covered Matrik
Indonesia
StegoMatrik
Penerapan Steganografi
1. Steganografi pada Sistem Keamanan Mobile Banking
Pengiriman informasi seperti saldo milik nasabah, data- data transaksi terakhir biasanya dilakukan melalui website atau (dengan permintaan nasabah) melalui saluran yang tidak aman. Dengan metode yang demikian, informasi mudah disadap oleh pihak ketiga sehingga mengakibatkan kebocoran informasi.
Shirali-Shahreza (2007) memberikan gagasan untuk menyembunyikan semua informasi penting tersebut seperti password dengan metode steganografi dalam sebuah media gambar. Ketika seorang nasabah melakukan permintaan atau ketika sistem harus mengirimkan informasi-informasi mengenai akun nasabah secara berkala, semua informasi tersebut disimpan dalam sebuah gambar. Gambar tersebut dibuat dalam format .PNG dan disimpan di website bank yang bersangkutan.
Setelah itu, sistem merespon permintaan nasabah dengan mengirimkan url gambar (stego-image) tersebut. Algoritma untuk penyisipan informasi menggunakan metode LSB. Setiap byte embedded message dibagi menjadi 8 bit dan cover-image dibagi menjadi n blok dengan tiap blok terdiri dari m piksel. Password digunakan sebagai stego-key untuk memilih dua piksel dari embedded message untuk disisipi dan juga memilih blok mana yang akan disisipi. Kemudian akan dilakukan penyisipan piksel embedded message pada RGB cover- image. Hal ini dilakukan sampai semua embedded message telah disisipi. Di pihak nasabah, gambar tersebut diterjemahkan oleh sebuah aplikasi mobile yang disediakan oleh bank dan dapat diunduh oleh nasabah sebelum proses komunikasi ini berlangsung. Setelah itu, aplikasi tersebut akan mengunduh gambar dari url dan melakukan ekstraksi informasi dari gambar tersebut.
1. Steganografi pada Sistem Keamanan Mobile Banking
Pengiriman informasi seperti saldo milik nasabah, data- data transaksi terakhir biasanya dilakukan melalui website atau (dengan permintaan nasabah) melalui saluran yang tidak aman. Dengan metode yang demikian, informasi mudah disadap oleh pihak ketiga sehingga mengakibatkan kebocoran informasi.
Shirali-Shahreza (2007) memberikan gagasan untuk menyembunyikan semua informasi penting tersebut seperti password dengan metode steganografi dalam sebuah media gambar. Ketika seorang nasabah melakukan permintaan atau ketika sistem harus mengirimkan informasi-informasi mengenai akun nasabah secara berkala, semua informasi tersebut disimpan dalam sebuah gambar. Gambar tersebut dibuat dalam format .PNG dan disimpan di website bank yang bersangkutan.
Setelah itu, sistem merespon permintaan nasabah dengan mengirimkan url gambar (stego-image) tersebut. Algoritma untuk penyisipan informasi menggunakan metode LSB. Setiap byte embedded message dibagi menjadi 8 bit dan cover-image dibagi menjadi n blok dengan tiap blok terdiri dari m piksel. Password digunakan sebagai stego-key untuk memilih dua piksel dari embedded message untuk disisipi dan juga memilih blok mana yang akan disisipi. Kemudian akan dilakukan penyisipan piksel embedded message pada RGB cover- image. Hal ini dilakukan sampai semua embedded message telah disisipi. Di pihak nasabah, gambar tersebut diterjemahkan oleh sebuah aplikasi mobile yang disediakan oleh bank dan dapat diunduh oleh nasabah sebelum proses komunikasi ini berlangsung. Setelah itu, aplikasi tersebut akan mengunduh gambar dari url dan melakukan ekstraksi informasi dari gambar tersebut.
Kesimpulan :
Keamanan informasi sangat penting dizaman yang serba digital ini, kebocoran infromasi sangat rentan terjadi, sehingga diperlukan sebuah metode dalam mengamankan informasi salah satunya adalah Steganography.
Meskipun metode ini tergolong sangat umum dan cukup sederhana, tapi metode steganografi sangat menjanjikan untuk mencegah terjadinya kebocoran informasi dengan cukup efektif. Steganografi dapat diterapkan dalam proses otentikasi dan juga dapat meningkatkan keamanan informasi jika digunakan dalam proses pertukaran informasi secara keseluruhan. Dengan demikian, penyadapan informasi menjadi sulit dilakukan.
Referensi :
- http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25846/3/Chapter%20II.pdf
- http://embeddedsw.net/doc/Steganography.ppt
- https://id.wikipedia.org/wiki/Steganografi
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon